Manado (07/06)
"Tindakan kejahatan yang mendominasi di Sulawesi Utara adalah yang terkait dengan minuman keras "Berdasarkan data polda Sulawesi Utara tahun 2017, terdapat kasus-kasus kejahatan yang paling frekuentif muncul di masyarakat adalah kasus yang terkait dengan minuman keras, baik itu pembunuhan, pencabulan, maupun tarkam. Ada pula extraordinary crime berupa tindak pidana korupsi yang menyebabkan kerugian negara. Beberapa kasus telah berhasil diselesaikan untuk menyelamatkan keuangan negara.Kakanwil Kementerian Hukum dan Ham Sulut, Pondang Tambunan, menegaskan dalam sambutannya bahwa, dalam penegakan hukum banyak hal yang perlu kita bahas bersama, terutama dalam sistem peradilan pidana terpadu (integrated crime justice system) yang merupakan irisan tugas dan fungsi dari setiap instansi terkait. Koordinasi dan sinkronisasi harus mendapatkan porsi yg besar dalam penegakan hukum, bukan untuk mengitervensi tugas dan fungsi masing-masing instansi, tetapi untuk menyelaraskan pelaksanaan tugas yang diemban.Kepala BNN sulut, Charles Ngili, dalam paparannya mengatakan bahwa, terdapat kasus-kasus penyalahgunaan narkoba walaupun dengan intensitas rendah tetapi perlu diwaspadai untuk mencegah perluasan kejahatan, terutama saat ini motifnya sudah menyentuh generasi muda, mulai dari remaja dan pemuda, bahkan yang paling dikhawatirkan jika sudah mulai menyentuh anak-anak. Perlunya kerjasama yang intens antar instansi untuk menekan pertumbuhan kejahatan jenis ini. Menyambung hal tersebut, Jaksa Senior, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, Raymon Pelupesy menyampaikan bahwa prosedur penegakan hukum haruslah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan membutuhkan kesepakatan bersama agar tidak terjadi saling lempar pekerjaan. Sekali lagi, sinkronisasi dan harmonisasi adalah suatu keharusan.