Manado 08/07, Bertempat di Aula Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi utara, Kepala Kantor Wilayah, Lumaksono, didampingi Para Kepala Divisi membuka secara langsung kegiatan Rekonsiliasi Laporan Keuangan dan Pemutakhiran Data BMN Tingkat Wilayah Semester I TA. 2020 yang dihadiri sejumlah Kepala UPT dan Operator SAIBA dan Operator SIMAK-BMN Kanwil Kemenkumham Sulawesi Utara.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan ini diawali dengan pembacaan laporan kegiatan oleh Kepala Bagian Umum, Veiby S. Koloay. Dalam laporannya kegiatan rekonsiliasi tingkat wilayah ini dilaksanakan sebagai bagian persiapan dari rekonsiliasi nasional dan untuk mencocokkan neraca keuangan (SAIBA) dengan neraca barang (SIMAK-BMN) baik pada aplikasi SAIBA dan SIMAK-BMN, maupun dalam e-Rekon dan SIMAN.
Selanjutnya dalam sambutan Kakanwil menyampaikan, ditengah masa pandemi COVID-19 saat ini, kita diharuskan tetap menjalankan tugas dan fungsi guna mencapai target-target kinerja yang sudah ditetapkan. Ini merupakan tantangan bagi kita untuk tetap bisa berkontribusi dalam upaya mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) yang sudah kita raih di tengah masa pandemi ini. "Saya yakin saudara-saudara bisa dan mampu menyusun laporan keuangan dengan semangat kerja kami pasti (profesional, akuntabel, sinergi, transparan, dan inovatif) walaupun kita berada dalam situasi pandemi ini", ujarnya.
Pembukaan kegiatan ini juga iikuti secara virtual oleh Biro Keuangan, Biro Pengelolaan BMN, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Direktorat Jenderal Imigrasi serta UPT diluar Kota Manado Jajaran Kanwil Kemenkumham Sulawesi Utara. Kasubbag Akuntansi dan Pelaporan IV Biro Keuangan, Adi Prayogo dan Kasubbag Pengelolaan BMN II Biro Pengelolaan BMN, Ni Ketut Sumiteri memberikan arahan singkat sebelum dimulainya kegiatan rekonsiliasi ini. Dalam arahan tersebut keduanya menyampaikan hasil evaluasi terhadap hasil Laporan Keuangan Jajaran Kanwil Kemenkumham Sulawesi Utara serta evaluasi dan upaya-upaya untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualiatas agar dapat mempertahankan gelar WTP saat ini.
