Manado (27/10) - Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara terus memacu Unit Pelaksana Teknis di bawahnya untuk melakukan optimalisasi di bidang pembinaan, bimbingan teknologi dan informasi khususnya dalam mengembangkan kegiatan kerja dan produksi pada Lapas dan Rutan sehingga dapat menghasilkan Warga Binaan Pemasyarakatn yang berkualitas dan dapat menjadi pribadi yang lebih baik saat kembali ke masyarakat nanti.
Sebagai bentuk yang nyata dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan, siang tadi (27/10) Kepala Kantor Wilayah kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara, didampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan, Bambang Haryanto, dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Ronald Lumbuun, membuka kegiatan Konsultasi Teknis Pemasyarakatan Bidang Pembinaan, Bimbingan Teknologi dan Informasi wilayah Sulawesi Utara, yang bertempat di Aula Kantor Wilayah.
Dengan mengundang peserta dari jajaran UPT Pemasyarakatan se-Sulawesi Utara, dalam kegiatan ini menghadirkan dua Narasumber dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yakni, Kasi Pengelolaan Sarana dan Hasil Kerja Direktorat Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi, Oldij J. E. Rambi, dan Agus Setyawan, staf JFU Direktorat Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi.
Kakanwil dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan saat ini tentunya memiliki tantangan yang harus dihadapi oleh Jajaran Pemasyarakatan Wilayah Sulawesi Utara dalam pelaksanaan tugas di lapangan khususnya yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan kemandirian narapidana, oleh karena itu menurut beliau saat ini Kementerian Hukum dan HAM telah berupaya membuat kebijakan serta regulasi terkait efektifitas pelaksanaan tugas, guna membangun SDM yang handal, memperkuat sarana prasarana, serta membangun kolaborasi dan kerjasama dengan instansi terkait.
Mengangkat tema "memaksimalkan kegiatan kerja dan produksi guna menunjang tercapainya target PNBP", Kakanwil berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan motivasi kepada setiap satuan kerja khususnya Lapas untuk dapat memaksimalkan pelaksanaan kegiatan kerja dan produksi dengan cara menggali potensi Warga Binaan, agar dapat menghasilkan PNBP yang juga maksimal dan sesuai target yang direncanakan.
