Cengkeh Minahasa dan Pala Siau merupakan produk Indikasi Geografis Sulawesi Utara yang dipamerkan pada kegiatan Sidang Majelis Umum ke-65 Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) di Jenewa pada tanggal 9 s.d 17 Juli 2024.
Cengkeh dari Kabupaten Minahasa telah didaftar sebagai produk Indikasi Geografis sejak 13 Agustus 2015 dan memiliki aroma yang sangat harum dan penampilan cerah sampai mengkilat.
Hal ini disebabkan oleh faktor alam dan lingkungan geografis wilayah Minahasa yang spesifik. Bunga Cengkeh Kering Cengkeh Minahasa berwarna coklat hingga coklat kehitaman. Masyarakat Perlindungan Cengkeh Minahasa (MPCM) menggunakan standar mutu SNI sebagai pedoman standar mutu.
Tidak hanya itu, datang dari Kabupaten Kepulauan Siau, dipamerkan pula Biji Pala kering yang merupakan produk Indikasi Geografis terdaftar sejak 20 November 2015. Batok dari Pala Siau berasal dari biji buah pala yang matang fisiologis di pohon.
Biji dipisahkan dari daging buah dan dikeringkan sampai kadar air sekitar 12 %. Biji Pala Kering dengan batok berwarna coklat kehitaman berkilap, ukuran biji panjang 4 - 4,5 cm dengan, diameter 3,5 - 4 cm, dengan bentuk biji bulat sampai agak lonjong. Biji Pala Siau memiliki ciri khas berat dan berbunyi apabila diguncangkan.